You are here: Home > Uncategorized > Totolan 6 – Mobile Commerce

Totolan 6 – Mobile Commerce

totolan 06

Mobile Commerce

 

Melihat perkembangan mobile computing yang semakin pesat dapat disimpulkan bahwa pengguna perangkat mobile pun terus menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Bahkan, bukan merupakan hal yang aneh jika melihat satu orang memiliki lebih dari satu perangkat mobile. Menurut penelitian yang dilakukan Accenture pada 1.100 responden di Asia, menunjukkan bahwa pasar ponsel di Asia tumbuh 25% setiap tahunnya. Selain itu, 69%  dari respon tersebut memilih ponsel sebagai alat pembayaran. Persentase inilah yang menjadi indikasi adanya bisnis dari pertumbuhan pengguna ponsel yang sering ditemui dengan nama Mobile Commerce. Menurut Ericsson, Mobile Commerceadalah jasa transaksi terpercaya melalui mobile devices untuk pertukaran barang dan jasa antara konsumen, pedagang, dan institusi finansial. Jadi selama terjadi transaksi atau perpindahan uang dengan perantaraan mobile devices maka dapat dikategorikan sebagai mobile commerce. Jadi dapat disimpulkan Mobile commerce atau yang sering disebut m-commerce secara umum merupakan aktivitas peragangan berbasis perangkat bergerak, seperti ponsel. Oleh karena itu m-commerce menawarkan kemudahan, baik bagi konsumen maupun produsen dalam bertransaksi. Hal ini diyakini dapat memberikan nilai tambah dalam kegiatan jual beli barang maupun jasa.

 

Kelebihan dan Kekurangan Mobile Commerce

Mobile Commerce memiki beberapa kelebihan dan kekurangan, yaitu:

Kelebihan:

–         Kepuasan pelanggan, penghematan biaya, dan peluang bisnis baru.

–         Bertransaksi melalui m-commerce dapat dilakukan dimana saja dengan light-weighted device.

–         Dapat meningkatkan hubungan antara penjual dan pembeli sehingga mungkin untuk mendapatkan laba yang lebih tinggi dan hubungan dengan pelanggan menjadi lebih erat.

Kekurangan

–         Layar kecil membatasi kompleksitas aplikasi

–         Teknologi belum sehebat PC

–         Terdapat pendekatan berbeda terhadap pemahaman M-Commerce oleh masing – masing jaringan.

–         Keterbatasan transmisi, masalah cuaca dan jarak koneksi

–         Bandwith tidak cukup

–         Tingginy tingkat kehilangan / pencurian handphone.

 

Batasan-batasan Mobile Commerce

Setelah melihat kekurangan pada mobile commerce, dapat disimpulkan bahwa mobile commerce memiliki beberapa batasan seperti:

  1. Standar dari security protocol.

Saat belum adanya kesepakatan dan standarisasi dari metodologi keamanaan dalam penggunaan mobile-enabled web site, membuat kepercayaan pengguna m-commerce rendah. Tetapi, sekarang masalah ini mulai teratasi dengan adanya J2ME (Java 2 Micro Edition).

  1. Bandwidth.

Hal ini merupakan hal yang penting. Kapasitas bandwidth untuk koneksi yang ada masih memberikan batasan bagi perkembangan 3G sekarang ini. Sehingga dibeberapa negara yang perkembangan jaringan internetnya belum modern tidak dapat mendukung bagi perkembangan 3G tersebut.

  1. Lisensi 3G.

Banyak sekali lisensi dari penggunaan dan pengembangan 3G masih ditenderkan oleh pemerintah dari beberapa Negara. Di beberapa negara lain, lisensi 3G tidak dijual atau ditenderkan dengan harga yang murah. Perbedaan-perbedaan ini menyebabkan beberapa negara belum dapat dilayani standar 3G atau walaupun ada tentu dengan harga yang sangat mahal.

  1. Transmisi.

Ini juga merupakan point yang penting. Batasan transmisi juga menjadi salah satu penghambat dari perkembangan m-commerce. Beberapa hal yang utama disebabkan oleh pengaruh cuaca, situasi dan kondisi geografis dari satu daerah dan batasan dari daya pancar gelombang.

  1. Konsumsi catu daya yang besar.

Semakin meningkatkannya kebutuhan bandwith dari perangkat m-commerce, maka akan semakin membutuhkan jumlah catu daya/battery yang lebih besar pula.

 

 

  1. Kekecewaan pengguna.

Kesimpulan dari kelima batasan m-commerce diatas dapat disimpulkan kedalam batasan terakhir ini. Selama perusahaan pengembang m-commerce masih terus mencoba menyempurnakan teknologinya, batasan-batasan yang telah disebutkan diawal tadi kadangkala dapat mengecewakan para pengguna yang ada dan mempengaruhi dukungan para pengguna bagi perkembangan dari m-commerce itu sendiri.

Karakteristik Mobile Commerce

–         Ubiquity

Pengguna dapat mengakses dari mana saja dan kapan saja

–         Security

Pada umumnya handset dilengkapi dengan smart card reader dan smart cardnya itu sendiri. Sehingga dapat digunakan sebagai secret authentication key.

–         Localization

Memungkinkan diterapkannya location services.

–         Convenience

Ukuran dan berat dari handset membuat pengguna nyaman dalam bertransaksi.

–         Personalization

Handphone merupakan perangkat yangbersifat personal, sehingga memungkinkan untuk menawarkan layanan/produk yang bersifat personal.

Sistem Mobile Commerce

 

Sistem pembayaran e-commerce dan M-commerce disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini:    

  1. Waktu pembayaran.

Waktu pembayaran relative sama dengan waktu transaksi (dilakukan pada saat sebelum transaksi atau sesudah transaksi)

  1. Jumlah pembayaran.

Jumlah pembayarannya dapat berupa transaksi besar mapun kecil

  1. Transaksi besar

Untuk melakukan transaksi yang bernilai besar, diperlukan adanya autentikasi melalui institusi keuangan yang terpercaya

  1. Transaksi kecil

Berbeda dengan transaksi bernilai besar, autentikasi pada Transaksi bernilai kecil hanya perlu dilakukan pada level jaringan operator. Contohnya melalui SIM Card.

  1. Isu Anonim.

Identitas dari pelanggan tidak di ketahui oleh merchant.

  1. Validasi.

Dilakukan secara online maupun offline.

 

Selain 4 faktor diatas, e-commerce dan m-commerce juga di pengaruhi oleh masalah-masalah sebagai berikut :

  1. Biaya transaksi yang timbul dari sisi customer dan merchant.
  2. Performa (waktu respon).
  3. Biaya per transaksi.
  4. Terjaminnya ACID (Atomicity, Consistency, Isolation, Durability).
  5. Sistem yang berjalan di tingkat nasional maupun internasional.

 

Tahapan transaksi dalam mobile commerce pada dasarnya mirip dengan yang terjadi pada transaksi konvesional namun memiliki perbedaan di remote pembayaran. Remote pembayaran merupakan pengiriman informasi transaksi secara detail yang dilakukan melalui jaringan seluler. Sehingga keamanan seluler menjadi perhatian khusus, proses transaksinya juga melibatkan protocol browser, yang berupa WAP (Wireless Aplication Protocol), atau protocol system messaging seperti SMS (Short Message Service) dan USSD (Unstructured Supplementary Service Data). Selain transaksi yang bersifat remote, m-commerce juga dapat digunakan untuk transaksi local, seperti menggunakan koneksi Bluetooth, inframerah maupun RFID.

 

Proses Tahapan dalam Mobile Commerce

 

 

Secara umum, mobile commerce dapat dibedakan menjadi 4 tahap , yaitu :

  1.  Set-up dan Konfigurasi .

Yang termasuk dalam proses ini yaitu instalasi aplikasi khusus pada handset yang akan digunakan pada m-commerce. Selain itu, untuk beberapa tahapan sistem m-commerce proses ini juga melibatkan proses pembelian atau penambahan nilai uang pada aplikasi tersebut.

  1. Inisiasi Pembayaran.

Pada tahap ini, informasi pembayaran dikirimkan melalui jaringan seluler atau protocol wireless lainnya kepada merchant.

  1. Authentikasi.

Tahap ini merupakan tahap yang paling penting  apabila kita melakukan sebuah transaksi karena pada tahap ini perlu di pastikan apakah user memiliki hak untuk melakukan transaksi atau tidak  serta harus memenuhi persyaratan finansial yang telah ditentukan.

  1. Penyelesaian  Pembayaran.

Tahap ini Dilakukan apabila user telah berhasil di authentikasi, demikian juga dengan transaksi itu sendiri.

Sistem pembayaran yang banyak digunakan pada e-commerce saat ini pada umumnya tidak dapat diterapkan pada m-commerce.

Berikut ada beberapa system yang dapat digunakan oleh mobile commerce, yaitu:

  • Software Electronic Coin.

Nilai uang disimpan dalam bentuk software dan bentuk handset user, sehingga user memiliki control sepenuhnya. Electronic coin direpresentasikan dalam bentuk informasi yang ada pada nilai uang tersebut kemudian nomor seri, tanggal berakhir/kadaluarsa serta tanda tangan dari institusi yang mengeluarkannya.

  • Hardware Electronic Coin.

Nilai uang disimpan dalam suatu smart card yang tersimpan dalam handset. Representasi nilai uang ini pada smart card sangat beragam karena salah satunya berupa counter.

  • Background Account

Nilai uang disimpan di pihak ketiga yang dapat dipercayai, baik itu berupa account kartu kredit, account bank, atau account pada operator seluler.

Keamanan dalam M-Commerce

Dengan berkembangnya teknologi mobile saat ini, banyaknya pengguna mobile yang digunakan untuk melakukan kegiatan bisnis. Dengan banyaknya jumlah pengguna mobile, perusahaan yang mempunyai layanan bisnis di bidang M-Commerce dituntut untuk melakukan perbaikan di dalam keamanan M-Commerce agar tidak ada pihak yang dirugikan. Pihak yang dilibatkan dalam M-Commerce ini yaitu :

  1. Pengguna Mobile

Pengguna mobile commerce menjadi pihak yang paling rentan dalam keamanan M-Commerce, dikarenakan oleh kecerobohan pengguna, adanya aplikasi tiruan, dan
ketidakamanan atau tidak lancarnya jaringan mobile.

  1. Perusahaan M-Commerce

Perusahaan yang mempunyai layanan bisnis M-Commerce dituntut untuk memenuhi kriteria sebagai M-Commerce yang baik seperti kinerja aplikasi (bug atau error), keamanan jaringan (aplikasi ke merchant dan aplikasi ke server perusahaan), keamanan aplikasi (password dan pin), verifikasi data pengguna M-Commerce (lokasi, pin keamanan).

  1. Operator Jaringan atau Operator Mobile

Dengan besarnya pengguna mobile, operator jaringan juga harus berbenah dalam masalah keamanan jaringan, kecepatan akses, dan keamanan dalam sim card (enkripsi) untuk mendukung kinerja keamanan M-Commerce.

  1. Merchant

Perusahaan yang memiliki M-Commerce banyak yang memakai merchant bank untuk pembayaran, dikarenakan untuk menghindari kecurangan dalam pembayaran (dikarenakan tidak ahli atau tidak mempunyai layanan pembayaran sendiri). Oleh karena itu merchant dituntut juga untuk berbenah agar terhindar dari kejahatan dalam internet.

 

Elemen security yang wajib diperhatikan yaitu sebagai berikut :

  1. Jaringan Teknologi

Jaringan GSM menjadi standar untuk penggunaan jaringan dalam M-Commerce. Jaringan GSM merupkan jaringan yang paling banyak digunakan di seluruh dunia oleh karena itu jaringan GSM dianggap menjadi element yang penting dalam M-Commerce. GSM bertanggung jawab untuk keamanan mobile ketika terhubung dengan jaringanya yaitu seperti:

  • IMSI (International Mobile Subscriber Identity)

merupakan sebuah angka unik yang biasanya ada 15 digit, IMSI berasosiasi dengan GSM (Global System for Mobile) dan UMTS (Universal Mobile Telecommunications System). IMSI di simpan di dalam SIM card dalam mobile.

  • IMSI data confidentiality

GSM bertanggung jawab bahwa pihak lain tidak dapat bisa mengakses data dalam IMSI.

Jaringan WLAN beroperasi pada jaringan 2.4 GHz dan banyak perangkat mobile sudah memiliki fitur ini. WLAN merupakan jaringan yang rentan terhadap ancaman, oleh karena itu untuk memperbaiki kekurangan ada beberapa solusi yaitu:

  • Confidentiality to MAC frames
  • Integrity protection to MAC frames
  1. Transport Layer Security

Protokol yang memastikan kerahasiaan komunikasi aplikasi dengan server dalam jaringan internet. dengan adanya teknologi TLS, teknologi seperti sms dan paket data menjadi berkembang. TLS menggunakan sertifikat X.509 untuk menenkripsi komunikasi aplikasi dan server.

 

Jenis jenis keamanan dalam M-Commerce

Dalam M-Commerce ada beberapa jenis keamanan untuk mendukung transaksi bisnis yaitu sebagai berikut:

  1. Password dan Pin

Jenis kemanan ini masih terus digunakan selain hemat biaya, mudah diterapkan, dan keamanan enkripsi password atau pin yang terus berkembang.

  1. Token
    Biasanya digunakan oleh pihak merchant atau bank untuk memverifikasi bahwa transaksi benar-benar dilakukan oleh pengguna M-Commerce.
  2. Mobile Antivirus

Mobile antivirus berguna untuk menghalau jenis-jenis virus, spyware dan sebagainya. Selain digunakan untuk menghalau file jahat, antivirus saat ini berguna untuk antisipasi saat handphone atau perangkat mobile anda hilang (dengan mengirimkan sinyal alarm, dan mendapatkan koordinat lokasi mobile).

  1. Transport Layer Security

Protokol yang memastikan kerahasiaan komunikasi aplikasi dengan server dalam jaringan internet. TLS sangat berguna untuk menjaga kebocoran data (phishing) dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

  1. Location Binding

Masih sedikit aplikasi M-Commerce yang menerapkan location binding, dimana aplikasi menyimpan koordinat melalui gps dan akan memverifikasi apakah benar pengguna M-Commerce ada di lokasi atau di koordinat tersebut.

 

Infrastruktur dalam M-Commerce

  1. Perangkat keras (Physical)
  • Mobile Device
  • PDA
  • Smart pads
  • Handhelds
  1. Perangkat Lunak (Software)
  • Micro browser
  • Mobile Client Operating System
  • Mobile application user interface
  • Application middleware
  1. Jaringan dan akses
  • Wireless Transmission Media

–        Microwave

–        Satelit

–        Jaringan mobile (GSM, 3G, HSDPA, LTE)

 

 

 

 

 

Model bisnis Mobile Commerce

Ada beberapa model bisnis yang di dalam mobile commerce yang di lihat dari beberapa aspek :

  1. Layanan Keuangan

Mobile commerce dapat mendukung untuk melayani pelanggan dalam mengatur keuangan. Contoh :

–          Perbankan

–          Wireless Payment

–          Micro Payment

–          Wireless Wallet

–          Bill Payment Service

–          Money transfer

 

  1. Pembelanjaan

Mobile Commerce dapat memungkinkan pelanggan untuk melakukan pembelanjaan dimanapun dan kapanpun.

 

  1. Iklan

Mobile Commerce memungkinkan agar para pembisnis dapat membuat iklan yang dapat menarik perhatian pelanggan.

 

  1. Mobile Portal

Pelanggan juga dapat mengakses informasi yang mereka inginkan di dalam mobile commerce. Contoh:

–          Berita

–          Olahraga

–          E-mail

–          Hiburan

–          Travelling information

–          Restoran

 

 

  1. Mobile B2B

Dimana Mobile commerce memungkinkan untuk melakukan transaksi antara para pembisnis (B2B). Contoh:

–          Pemesanan Jasa Online

–          Pengecekan stock barang

–          Pemesanan produk

 

  1. Mobile B2C

Dimana Mobile Commerce memungkinkan para pelanggan untuk saling bertransaksi dengan para pembisnis atau sebaliknya. Contoh:

–          Mobile games

–          Pelayanan hotel

 

  1. Location Based Commerce

Pengguna mobile commerce juga dapat mengakses segala sesuatu tentang lokasi. Contoh:

–          Location

–          Navigasi

–          Tracking

–          Pemetaan

–          Timing


Contoh dari teknologi M-commerce Location based :

–          Position Determining Equipment

–          Mobile Positioning Center

–          Location Based Technology

–          Geographic Content

–          Location Specific Content

 

 

 

 

Contoh Penerapan Mobile Commerce Pada Perusahaan

 

Mobile BCA

 

Mobile BCA (M-BCA) merupakan salah satu contoh mobile commerce yang di terapkan di PT. Bank Central Asia ini, M-BCA memungkinkan penggunanya untuk menikmati layanan selama 24 jam dimana saja, dan kapan saja.

Keuntungan dalam M_BCA

  1. Mudah
  2. Praktis
  3. Aman
  4. User Friendly
  5. Nyaman

 

Beberapa Menu dan SubMenu dalam M-BCA :

 

  1.  M-info

 

–          Info Saldo

–          Mutasi Rekening

–          No.Kupon Undian

–          Rekening deposito

–          NAB Reksadana

–          Saldo Reksadana

–          Info Kurs

–          Saldo kartu kredit

–          Transaksi Kartu kredit

–          Lainnya

–          Inbox

 

 

  1. M-Transfer

–          Antar Bank

–          Antar Rekening

 

  1. M-Payment

 

–          Kartu Kredit

–          Handphone

–          Telepon

–          Utilitas

–          Asuransi

–          Internet

–          Pinjaman

 

 

  1. M-commerce

–          Voucher isi ulang

–          Inbox

–          Lainnya

 

  1. M-Admin

–          Ganti Pin

–          Lainnya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Leave a Reply